Di tengah tantangan lingkungan dan kebutuhan akan bahan bangunan terjangkau, ‘mbako hadir sebagai sebuah inovasi yang mengubah limbah pasir hasil pengolahan air limbah menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan dan berdaya guna.
Amid growing environmental challenges and the urgent need for affordable housing material, ‘mbako emerges as an innovation that transforms sand from wastewater treatment plants into sustainable and functional building materials.
Semua ini berangkat dari upaya Balai Perumahan dan Kawasan Permukiman Jawa III untuk mendukung tersedianya bahan bangunan murah dan ketersediaan limbah pasir Balai PALPJK.
This initiative was driven by the commitment of Balai PKP Jawa III to promote access to affordable building materials and in response to the availability of the sand waste by Balai PALPJK.
Selain itu, bersama komunitas PONDASI Yogyakarta kami juga melibatkan warga binaan Lapas Pajangan dalam proses pembuatan dan BUMDes Guwosari untuk distribusi produk.
In addition, together with the PONDASI Yogyakarta, we also involve the inmates from Pajangan Correctional Facility in production process and collaborate with BUMDes Guwosari for product distribution.
Dengan demikian inovasi ini tidak hanya mengatasi permasalahan lingkungan dan perumahan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi sirkular, memperkuat ekonomi desa dan memperluas dampak sosial.
Therefore, this innovation not only addresses environmental and housing issues, but also creates circular economic opportunities, strengthening the village economy and expanding the social impact.
Melalui pendekatan berbasis lingkungan, teknologi tepat guna, dan semangat kolaborasi lintas sektor, ‘mbako hadir bukan hanya sebagai solusi teknis, tapi sebagai simbol harapan bahwa dari limbah pun, masa depan bisa dibangun.
With its commitment to environmental sustainability, appropriate technology, and cross-sector collaboration, ‘mbako stands more than a technical solution—it’s a symbol of possibility that even from waste, the future can be built.
Salam hangat,
Warmest regards,
Team ‘mbako
