Rapat Koordinasi Bersama Disperkim Pemkab. Pemalang
Semarang , 30 Juli 2025 – Sebagai bentuk dukungan terhadap Program Nasional Tiga Juta Rumah dan upaya pengurangan backlog perumahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pemalang bersama Balai P3KP Jawa 3 mengadakan diskusi rencana program kemudahan dan bantuan pembiayaan rumah di Desa Sodong Basari, Kecamatan Belik.
Desa Sodong Basari merupakan desa baru hasil pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022. Lokasi ini dinilai sangat strategis karena memiliki 281 bidang tanah yang telah bersertipikat Hak Milik (SHM) atas nama warga, hasil program redistribusi tanah dan sertifikasi dari Kementerian ATR bagi masyarakat tidak mampu. Status lahan yang clear and clean, ditambah dukungan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, menjadikan desa ini kandidat kuat dalam mendukung percepatan pembangunan rumah rakyat secara swadaya.
Balai P3KP Jawa 3 juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan teknis, berupa penyusunan masterplan kawasan serta penyediaan desain rumah melalui bank desain yang dikembangkan oleh Klinik PKP Jawa 3.
Kabupaten Pemalang sendiri saat ini menghadapi tantangan besar dalam hal penyediaan hunian. Data tahun 2025 mencatat backlog kepemilikan rumah mencapai 199.845 unit, backlog kepenghunian sebesar 196.075 unit, dan backlog bagi keluarga miskin sebanyak 13.144 unit. Inisiatif ini diharapkan menjadi salah satu solusi konkret untuk mengatasi kondisi tersebut.
Sebagai tahap awal, akan dibangun 45 unit rumah di atas lahan milik warga. Skema pembiayaan yang diusulkan adalah melalui koperasi, di mana warga mencicil pembangunan rumah dengan dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Model ini bertujuan untuk memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan.
Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan hunian yang layak dan terjangkau, khususnya di wilayah perdesaan. Balai P3KP Jawa 3 berharap bahwa pendekatan ini dapat menjadi contoh yang dapat direplikasi di daerah lain dengan kondisi serupa.