Inovasi bata merah dengan penambahan limbah lumpur ini memiliki banyak keuntungan dari segala sisi, seperti:

• Kita bisa mengurangi volume limbah sludge yang selama ini menumpuk dan perlu biaya untuk pembuangannya.
• Kemudian sludge ini bisa menggantikan sebagian tanah sawah sehingga kita ikut mengurangi eksploitasi lahan yang selama ini digunakan secara berlebihan.
• Memberdayakan warga binaan lapas melalui pelatihan dan keterlibatan produksi.
• Sebagai upaya mendukung ekonomi sirkular.
• Kami juga memperluas dampak sosial dan memperkuat peran ekonomi desa dengan melibatkan BUMDES Guwosari sebagai bagian dari pemasaran dan lanjutan.
• Karena sebagian bahan bakunya berasal dari limbah maka biaya produksinya bisa ditekan dan menjadikan harganya lebih terjangkau dibandingkan bata merah biasanya.
• Dan bata yang dihasilkan dengan campuran IPAL menjadi lebih ringan dan lebih banyak rongga dibandingkan dengan bata merah biasanya.

The innovation of red bricks with the addition of sludge waste offers many advantages from various aspects, such as:

• It helps reduce the volume of sludge waste, which otherwise accumulates and requires costly disposal.
• The sludge can partially replace paddy soil, thus contributing to the reduction of excessive land exploitation.
• It empowers prison inmates through training and involvement in the production process.
• This initiative supports the circular economy.
• We also expand the social impact and strengthen the village economy by involving the Guwosari Village-Owned Enterprise (BUMDes) in marketing and distribution.
• Since part of the raw material comes from waste, the production cost can be reduced, making the price more affordable compared to conventional red bricks.
• Additionally, bricks made with sludge from the wastewater treatment plant are lighter and contain more cavities than regular red bricks.